Di Indonesia eksistensi
mereka masih belum sepenuhnya diakui. Masih ada diskriminasi di kalangan
masyarakat, terlebih bila mereka adalah orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). Tak
banyak yang dapat pemerintah lakukan, apalagi waria masih ambigu dalam hal
jenis kelamin. Rata-rata perlindungan dan pengayoman justru dilakukan oleh
lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan kelompok-kelompok sebaya. Salah satunya
adalah LSM Kebaya di Yogyakarta.
Loh, koq Kebaya? Iya!
Kebaya adalah akronim dari Keluarga Besar Waria Yogyakarta. LSM yang berlokasi
di Jl. Gowongan Lor Yogyakarta ini mengayomi para waria, khususnya mereka yang
termasuk ODHA. LSM ini digawangi oleh Vinolia Wakijo, waria senior yang biasa
dipanggil Mami Vin. Pembawaannya yang bijak memberi kenyamanan bagi para waria
di Yogyakarta. Sedangkan pembawaannya yang luwes dan mudah bergaul membawanya
dekat dengan seluruh lapisan masyarakat. Perpaduan ini sangat membantu usahanya
memperjuangkan posisi waria yang setara dengan jenis kelamin lainnya.
Tidak banyak pihak yang
melakukan pendampingan berkelanjutan seperti apa yang sudah dilakukan Mami Vin
dengan Kebaya-nya. Padahal prevalensi HIV/AIDS di kalangan waria cukup tinggi, karena
posisi tawar mereka sangat rendah. Mengingat selama ini, waria menjadi obyek
seksual laki-laki biseksual dan tidak pernah setia pada satu pasangan. Kalaupun
setia dengan satu pasangan, pasangannya pasti enggan bila diminta untuk
menggunakan kondom. Padahal, kondom adalah satu-satunya solusi aman dalam
menekan penyebaran virus HIV/AIDS.
Dengan adanya Kebaya ini,
para waria bisa mendapatkan informasi yang lebih tepat dan lengkap tentang
HIV/AIDS. Mereka dibimbing untuk melakukan Voluntary Counseling & Testing
(VCT) dan pemeriksaan lain yang dibutuhkan secara rutin. Sehingga perkembangan
kondisi kesehatannya terpantau. Kebaya juga memberikan konseling dan advokasi kepada
para waria yang memerlukan. Sulit, tapi memang harus dimulai dan upaya ini
sudah dirintis oleh Mami Vin. Kebaya menjadi rumah yang nyaman, tidak hanya untuk para waria tapi juga ODHA laki-laki maupun perempuan.
Semoga saja semakin banyak
LSM dan kelompok sebaya yang memiliki program-program jelas dalam menekan
penyebaran HIV/AIDS, mengayomi para ODHA dan memberikan informasi yang benar
kepada masyarakat. Sehingga, harapan hidup ODHA lebih tinggi karena mendapat
pendampingan yang tepat. Selain itu masyarakat juga dapat lebih berhati-hati
terhadap perilaku seksualnya, terutama yang menyimpang. Dan muara akhirnya
seluruh bangsa Indonesia dapat sehat lahir bathin. Terima kasih Mami Vin,
Terima kasih Kebaya!
0 komentar:
Posting Komentar