Ads 468x60px

Senin, 17 Oktober 2011

Menyiapkan Ban untuk Berkendara di Jalur Basah

Main. Musim hujan sudah dekat. Hampir tiap hari jalan-jalan ibukota diguyur hujan. Tak jarang menyebabkan permukaan aspal jadi basah dan licin. Bahkan tergenang hingga banjir. Apalagi di sekitar rumah saya Achmad Annama (Anam) di Tg. Priok. Sehingga berkendara pun menjadi lebih berbahaya dibanding sebelumnya. Kondisi yang tak biasa (unusual occurent) ini memaksa setiap pengemudi harus lebih berhati-hati. Selain keterampilan mengemudi, keselamatan berkendara juga tidak terlepas dari kesiapan kendaraan. Kesiapan aksesoris utama, kelengkapan lampu, kepakeman rem dan kondisi ban adalah komponen-komponen penting yang wajib diperhatikan sebelum mulai berkendara. 


Ban, si bundar hitam ini memegang peranan penting dalam keselamatan berkendara. Ban yang telah botak apalagi gundul akan sangat berbahaya dipakai ketika meluncur di jalanan basah. Berikut beberapa catatan singkat tentang ban yang Anam sarikan untuk pecinta blog ini agar dapat dijadikan referensi. Silakan disimak: 


1. Periksa ketebalan kembangan telapak ban. Sudah aus, botak ataukah sudah gundul? Keausan ban bisa dilihat dari tread wear indicator yang ada pada ban tersebut. Jika sudah melebihi batas segera ganti dengan ban yang baru. 
2. Pastikan tekanan angin sudah sesuai petunjuk pabrik. Jangan lupa memasang penutup pentil untuk mencegah kebocoran angin. Tekanan ban yang tidak terlalu tinggi lebih bersahabat dipergunakan saat jalanan basah. 
3. Gunakan ban dengan karakteristik yang cocok untuk trek basah dan licin, yaitu ban basah. Karakternya memiliki kemampuan membuang air lebih cepat. Desain telapak yang membelah dari tengah ke pinggir dengan aliran ke samping mempercepat membuang air sehingga hambatan friksi antara telapak ban dan aspal mengecil. Ban jadi lebih menempel ke permukaan aspal.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...