Unik! Itulah kesan pertama saat melihat kelenteng yang dihiasi bangunan pagoda yang terdiri dari beberapa tingkat ini. Kelenteng yang menghadap laut bebas ini juga memiliki ornamen kepiting raksasa di bagian depan pintu masuknya. Letaknya yang menghadap laut diyakini sebagai posisi tempat ibadah terbaik untuk berdoa. Konon, siapa saja yang datang ke sini kelak permohonannya akan dikabulkan. Hmhmm... Klenteng ini juga satu-satunya klenteng di Indonesia yang menggunakan simbol kepiting di pintu masuk, karena biasanya yang menjadi simbol di pintu masuk kelenteng adalah naga
Kelenteng terbesar se-Asia Tenggara bernama Kwan Sing Bio (Dewa Kebijaksanaan) ini dibangun tahun 1928 diatas bekas rawa seluas 4 hektar. Berbagai acara kerap digelar di sini, seperti HUT Kwan Ping Thay Tjoe (Imlek Go Gwee 13), HUT Kwan Sing Tee Koen (Imlek Lak Gwee 24), dan Boo-Tho/Tjio-Ko (Imlek Jit Gwee 22). Klenteng ini dibagi menjadi 3 bagian. Di bagian depan terdapat tempat pemujaan dan doa yang merupakan bangunan tertua. Di sampingnya berdiri tempat belajar, peramal jiamsi dan sekretariat. Di bagian tengah terdapat sebuah aula yang dipercantik taman berarsitektur Tiongkok plus danau kecil dan jembatan yang melintas di atasnya. Sedangkan bangunan paling belakang adalah tempat serbaguna sekaligus dijadikan tempat menginap bagi para pengunjung yang ingin menginap.
Untuk menemukan klenteng yang terletak di Tuban ini sangatlah mudah, karena klenteng ini berada di jalan utama jalur Surabaya-Semarang dan dilewati hampir semua angkutan kota. Tak heran kalau banyak wisatawan yang memadati kawasan ini. Mayoritas dari mereka tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga Malaysia, Thailand dan Singapura. Tujuan kedatangannya pun berbeda-beda. Ada yang datang untuk beribadah, meminta kesehatan dan keberuntungan atau ada juga yang sekedar ingin melihat-lihat. Ayo mampir! Sekedar wisata atau ibadah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar