Main. Raja Ampat mulai menjadi kabupaten sendiri setelah memisahkan diri dari Sorong pada 2003. Kabupaten seluas 4,6 juta hektar dan berpenduduk sekitar 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 berpenghuni) dan terletak di ujung terpencil kepala burung Papua Barat. 75% dari 537 jenis karang di seluruh dunia ada disini. Disebutkan juga tempat ini menjadi rumah bagi ribuan jenis ikan, ratusan jenis moluska dan hewan laut lainnya.
Saya Achmad Annama (Anam), belum pernah kesana, disebabkan kendala biaya yang cukup tinggi. Meskipun saya selalu berdecak kagum dan menelan air liur setiap melihat foto-fotonya dan membaca cerita kunjungan rekan-rekan lain. Pastilah indah tiada tara, eksotik tiada banding dan dapat memuaskan rasa ingin tahu. Lalu kenapa saya menulis ini? Karena saya membaca bahwa perairan ini mulai tercemar dan ekosistemnya mulai terancam dengan adanya pertambangan Nikel & Kobalt.
Meskipun Abraham Ataruri (Gubernur Papua Barat) sudah melarang pertambangan yang tak disertai AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan), namun tetap saja kapal-kapal berbendera Australia yang dioperatori PT ASP dan PT ASI bolak-balik mengangkut tanah liat yang mengandung nikel dan kobalt menuju Queensland Nickel yang dimiliki jutawan Australia Clive Palmer. Diduga usaha ini dibacking pejabat dan aparat.
Menyedihkan! Demi segepok uang, mereka rela merusak lingkungan hidup yang sangat luar biasa ciptaan Allah. Apakah kita rela habitat yang dapat menghidupi milyaran karang yang terletak antara Moro, Filipina hingga Solomon ini rusak demi memperkaya orang asing? Apakah kita ikhlas kehilangan keeksotisan Raja Ampat yang sangat masyhur, sehingga anak-cucu kita hanya bisa mengaguminya di internet? Sekarang, perhatikan gambar karang ini dan bayangkan mereka rusak dan hilang selamanya. Bukan Main!
2 komentar:
wah sayang sekali, jgn sampe hancur Raja Ampat pesonanya. Saya yg biasa lihat dari tv aja terpukau. Pengen sekali kesana.
Nice Posting!
Ya, bro. Harus ada itikad baik pemkab, pemda dan pemerintah pusat. Ini harusnya mnjd warisan alam bukan hanya utk anak cucu kita tapi untuk dunia!
Posting Komentar