Angkutan Kota (Angkot) menjadi sorotan utama beberapa
hari terakhir ini. Baik di media cetak, televisi maupun internet. Namun, bukan
karena hal baik melainkan karena banyaknya kriminalitas yang terjadi di
dalamnya. Mulai pencopetan, penjambretan, penipuan, hipnotis, pemerkosaan
hingga pembunuhan. Selama 2011 ini sudah banyak kejadian yang terjadi di dalam
angkot. Mengacu pada pengalaman yang sudah ada, maka saya menarik kesimpulan
beberapa angkot rawan yang harus diwaspadai:
Angkot D04 Depok-Kukusan
Pada 1 Januari 2011 lalu, seorang karyawati PT Pos
Indonesia, EF (40) dirampok saat dalam perjalanan menuju kantornya di Margonda,
Depok. Di dalam angkot ternyata sudah ada komplotan terdiri dari 5 orang yang
menodong dan membawanya ke ATM. Mereka berhasil menguras tabungan EF sebesar
Rp. 15 juta. EF lalu dibuang di Rawa Belong, Tambun, Bekasi. 2 minggu kemudian,
2 dari 5 pelaku ditangkap di Sukmajaya, Depok.
Angkot T11 Cililitan-Mekarsari
Terjadi Pencurian dengan kekerasan terhadap 2 kuli
bangunan, Toyo dan Sukirman pada 10 Januari 2011 pukul 21.00 WIB di Cibubur.
Mereka dianiaya dan dibacok komplotan 6 orang karena melawan saat diambil
dompet dan barang-barang miliknya. Korban luka parah dan pelaku belum berhasil
ditemukan.
Angkot 07 Depok-Pitara
Seorang karyawati Kemenkes, WA (32) menjadi korban
hipnotis/ gendam dan kehilangan dompet berisi berbagai kartu debit, kartu
kredit dan handphone pada 3 April 2011. Modusnya salah satu komplotan berpura-pura
epilepsi untuk mempengaruhi konsentrasi, sehingga rekan-rekannya dapat
menjalankan aksi hipnotis/ gendam.
Mikrolet M24 Slipi-Kebon Jeruk
Mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus), Livia
hilang dan baru ditemukan mayatnya pada 16 Agustus 2011 di Cisauk, Tangerang. Awalnya
almarhum naik M24 dari depan kampusnya dan ternyata sudah ada komplotan 3 orang
dan sopir. Mereka merebut benda-benda berharga Livia, seperti blackberry dan
dompet. Karena melawan, wanita ini dianiaya hingga tewas dan diperkosa. 2
minggu kemudian, seluruh pelaku berhasil dibekuk polisi.
Angkot D02 Ciputat-Pondok Labu
Saat kejadian, angkot ini tidak pada rutenya.
Kejadiannya, pada 1 September 2011 seorang karyawati, RS (28) akan pulang ke
arah Pasar Rebo dan menunggu angkot di perempatan Cilandak, sekitar pukul 23.00
WIB. Tiba-tiba angkot ini mengaku omprengan dan berjanji mengantar hingga Pasar
Rebo. Karena ada penumpang lain, RS tidak curiga. Ternyata, mereka adalah
komplotan. RS diperkosa, 2 handphone dan harta benda lainnya diambil. 13
September, salah seorang pelaku dicokok aparat dan 3 lainnya buron.
0 komentar:
Posting Komentar