Ads 468x60px

Sabtu, 08 Oktober 2011

Es Campur Pas-pasan di Tengah Hutan

Minum. Ceritanya, Jumat 7 Oktober 2011 kemarin, saya akan kembali pulang dari Melak, Kutai Barat menuju Balikpapan. Malamnya langsung terbang ke Jakarta karena hari ini pernikahan iparku, Susanto Samsuri di Alam Sutera Sports Centre, Tangerang. Saya pulang bersama Peter Blyton, yang menjabat sebagai Field Operation Specialist di AEL Indonesia. Setelah sarapan pagi di kantin PBU, kami meluncur menggunakan Ford Everest. Setelah berjam-jam berkendara, kami sepakat rehat di sekitar Kota Bangun, Kutai Kertanegara karena dia akan bertemu temannya, Project Manager Petrosea Gunung Bayan. Kami pun berhenti di sebuah warung di tengah hutan yang serba ala kadarnya.


Melihat menu yang tersedia, ada beberapa penganan berat tapi belum lapar. Akhirnya saya tertarik mencoba Es Campur saja. Tak lama semangkok Es Campur dengan serutan es yang menggunung dengan lelehan susu kental manisnya sudah tersaji di meja saya. Saya nikmati minuman segar tersebut sambil sesekali menguping gosip antara 2 bule Australia itu yang membicarakan tentang bisnis grup Indika. Hmhmhm, bagaimana ya rasanya? Ada yang kurang pas! Siropnya kurang manis dan isi campurannya hanya 4 macam saja, tanpa kolang-kaling, tape atau rumput laut. Ya, terpaksa menikmati kuliner dengan rasa terbatas tersebut. Apa yang bisa kita harapkan di tengah hutan seperti ini. Lumayan lah untuk menghilangkan dahaga. Setelah selesai kami pun melanjutkan perjalanan.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...