Main. Keunikan tersendiri bila kita memperingati 1 oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dengan membahas lagu genjer-genjer, Namun, sebelum membahas lagunya, alangkah baiknya kita mengetahui arti dari genjer-genjer. Apa sih genjer-genjer itu? Genjer-genjer adalah sebuah nama tanaman yang terkenal dengan sebutan eceng gondok. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat dikenal tumis genjer dengan tauco atau dengan oncom merah. Selain enak, sayuran ini pun sarat nutrisi dan kaya akan serat sehingga baik untuk menjaga saluran pencernaan jika rajin mengkonsumsinya. Tak hanya itu, daun dan bunganya juga berkhasiat untuk menambah nafsu makan.
Nah, Lagu genjer-genjer diciptakan oleh Muhammad Arif, seorang seniman angklung. Berdasarkan keterangan teman sejawat almarhum Arif, lagu Genjer-Genjer diangkat dari lagu dolanan rakyat Banyuwangi yang berjudul “Tong Alak Gentak” yang diberi syair baru. Syair lagu Genjer-Genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas pendudukan jepang di indonesia. Setelah kemerdekaan, lagu “Genjer-genjer” menjadi sangat populer setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia. Penyanyi yang paling dikenal dalam membawakan lagu ini adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet. Saking terkenalnya kemudian muncul pengakuan dari Jawa Tengah, bahwa lagu Genjer-Genjer ciptaan Ki Narto Sabdo, seorang dalang kondang.
Sayang, kepopuleran lagu ini cukup terciderai dengan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Yakni Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas. Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan. Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai lagu resmi PKI. Menurut versi TNI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jendral yang diculik diinterogasi dan disiksa. Peristiwa inilah yang digambarkan juga pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI besutan Arifin C. Noer. Sehingga pada masa orde baru pun terdapat larangan penyebarluasan lagu genjer-genjer tersebut. Sedangkan pencipta lagu Muhammad Arief, meninggal karena dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI.
Dengan berakhirnya rezim orde baru tahun 1998, larangan penyebarluasan lagu ini secara formal pun telah berakhir. Lagu Genjer-genjer mulai beredar secara bebas melalui media internet. Walaupun stigmatisasi lagu ini kepada PKI sulit dihapuskan dari pandangan masyarakat Indonesia. Semoga dengan tulisan sederhana ini, hal tersebut akan berhenti nantinya.
LIRIK LAGU GENJER-GENJER
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emake thulik teko-teko muputi genjer
Emake thulik teko-teko muputi genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Emake jebeng podho tuku nggowo welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas yong dienggo iwak
Setengah mateng dientas yong dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco
Genjer-genjer dipangan musuhe sego
TERJEMAHAN LIRIK LAGU GENJER-GENJER
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat ke belakang
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dibeberkan di bawah
Ditata berjajar diikat dibeberkan di bawah
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi
Minggu, 02 Oktober 2011
Mengupas Tuntas Lagu Genjer-Genjer
Tag
banyuwangi
eceng gondok
gerwani
hari
kesaktian
lagu genjer-genjer
main
mengupas
muhammad arif
narto sabdo
orde baru
pancasila
pki
tuntas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
Itulah hebatnya suatu propaganda. Artikelnya bagus, ngingetin kita akan sejarah Republik ini. Keep up the good work.
@dwijaya: Iya bro, efek komunikasi kontinyu... Thanks bro, i will. Nanti ane mampir jg gan
SEDIH SAYA BILA MENDENGAR LAGU INI, WALAU PUN GA NGERTI ARTINYA, NAMUN CARA MEMBAWAKANNYA ITU LHO.
SEMOGA LAGU INI DIPOPULASIKAN KEMBALI DAN DAPAT DITERIMA PUBLIK
Tragis penciptanya pun mati dibunuh hanya karena lagunya dipakai kampanye sikomunis.kasian pak muhamad arif
dengarkan juga yang fersi hip hop
I like it..... bukan masalah pki.nya... tapi isi liriknya itu. mantep tenan.
Posting Komentar