Main. Kota Ternate merupakan kota kepulauan dengan 8 pualu yang memiliki luas wilayah 547,736 km². Pulau Ternate, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida berukuran kecil dan tidak berpenghuni. Sebagian besar daerah Ternate bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dan ditandai dengan keberagaman ketinggian dari permukaan laut antara 0-700 m dpl.
Kontur tanah berbukit inilah yang menyebabkan para penjajah membangun banyak benteng untuk mempertahankan pulau penghasil rempah-rempah bagi mereka. Nah, jejak kolonial dan hebatnya daya tarik Ternate bagi para penjajah Eropa dapat dilihat dari banyaknya benteng di kota ini. Berikut di antaranya yang layak dijadikan destinasi wisata:
Benteng Oranye
Dibangun pada 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dari Belanda.
Benteng Kalamata (Santa Lucia)
Benteng berjuluk Kayu Merah ini semula dibangun oleh Piyageta atau Portugis pada 1540. Kemudian dipugar oleh Pieter Both dari Belanda pada 1609.
Benteng Tolukko (Santo Lucas)
Dibangun Fransisco Serao, seorang berkebangsaan Portugis, pada 1540 yang kemudian direnovasi Pieter Both dari Belanda pada 1610.
Benteng Kotanaka
Dibangun Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18. Letaknya di samping kanan sebelah utara Kedaton Sultan Tenate, di atas sebuah bukit.
Benteng Gamlamo (Santo Paolo, Nostra Senora de Rosaria)
Dibangun pada 3 Juni 1522 sebagai benteng pertama yang dibangun Portugis sejak kedatangan mereka di Ternate pada 1515. Di benteng inilah Sultan Khairun dijebak dan kemudian dibunuh oleh Portugis pada 1570.
Selain itu juga ada benteng-benteng Lainnya yang tak kalah menarik, seperti: Benteng Kastela dan Banteng Santo Predo di kota Ternate, Benteng Tahuela dan Benteng Tjobee di Kota Tidore Kepulauan, Benteng Peninggalan PD II dan
Benteng Portugis di Kabupaten Halmaera Timur, Benteng Bernaveld dan Benteng Mauritz di Kabupaten Halmahera Selatan, Benteng Dervarwaching di Kabupaten Kepulauan Sula dan Meriam Antik dan Bunker di Pulau Kao.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar