Ads 468x60px

Rabu, 23 November 2011

Kintamani, Sisi Lain Keindahan Bali

Main. Daya tarik Bali bukan melulu Pantai Kuta dan Sanur. Kintamani di Kabupaten Bangli juga menawarkan eksotisme alam, tradisi, dan situs-situs suci yang menyatu dengan budaya Hindu. Jaraknya sekitar 65 kilometer di utara Denpasar, kecamatan dengan 15 desa ini dapat ditempuh dalam dua jam perjalanan darat. Di sana ada Gunung Batur dengan kaldera dan Danau Batur-nya. Tinggi gunungnya, cuma 1.717 meter di atas permukaan laut. Puncak kawahnya masih mengepulkan asap solfatara, pertanda gunung ini masih aktif. 


Gunung Batur adalah gunung kedua tertinggi di Bali setelah Gunung Agung. Masyarakat Bali meyakini, bila Gunung Agung ibarat laki-laki, Gunung Batur adalah perempuannya. Cerita dalam Lontar Susana Bali mengatakan Gunung Batur merupakan puncak Gunung Mahameru di Jawa yang dipindahkan oleh Batara Pasopati untuk dijadikan Sthana Betari Danuh (Istana Dewi Danu). Sejarah mencatat, Gunung Batur meletus sejak 1804 dan terakhir pada 2000. Selama itu, Gunung Batur telah meletus 26 kali. Letusan terdahsyat terjadi dari 2 Agustus hingga 21 September 1926. Dibuktikan dengan aliran lahar panas yang menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur. Kini timbunan lahar itu menjadi sumber penambangan pasir yang sangat menggiurkan. 


Di sebelah kanannya, Danau Batur berbaring manja dengan airnya yang biru dan tenang siap menjadi kenikmatan lainnya.Aktivitas warga bertani kol di tepi danau dan nelayan yang bekerja di keramba-keramba penangkaran ikan gurami melengkapi harmoni alam dengan masyarakatnya. Danau seluas 16 kilometer persegi dengan kedalaman maksimal 88 meter ini terbentuk dari kaldera Gunung Batur yang luasnya mencapai 13,8 x 10 kilometer persegi. Ahli vulkanologi asal Belanda, Reinout Willem van Bemmelen, menilai kaldera Gunung Batur adalah salah satu yang terbesar dan terindah di dunia. Wow! Sayang, danau ini kalah populer dengan Danau Toba, Sentani, Poso, atau Kerinci. 


Sementara di sisi barat Danau Batur, di bawah tebing-tebing Gunung Abang ada desa Trunyan yang penghuninya masyarakat Bali Aga. Untuk ke sana hanya memakan waktu 30 menit bila ditempuh dengan motor boat berkapasitas 8 yang dapat disewa di dermaga Kedisan. Masyarakat Trunyan punya tradisi berbeda dalam memperlakukan jasad warganya yang meninggal. Mereka meletakkannya begitu saja di bawah pohon di alam terbuka, tanpa menimbulkan bau sama sekali. Ini disebabkan keberadaan pohon tinggi dan rimbun berumur ribuan tahun yang menyebarkan bau harum. Tempatnya di bawah bukit Gunung Abang di tepi Danau Batur, yang berjarak 400 meter dari Desa Trunyan. 


Jadi, kini saatnya anda mengunjungi sisi lain Bali, yaitu Kintamani. Jangan hanya mendengar namanya di lagu SKA Anjing Kintamani Shaggy Dog saja ya... Saya sendiri pernah mengunjungi Kintamani bersama kekasih (yang sekarang sudah jadi istri) dan keluarga besar pertengahan 2009 lalu. Menikmati semua pesona yang saya sebutkan di atas sambil menyantap makanan all you can eat di salah satu tebing di sana. Kapan giliran anda?

1 komentar:

CIAR mengatakan...

Thanks informasinya. Pernah melintas di Danau Batur menjelang pemilu 2004 silam. Tetapi tidak sempat tinggal beberapa hari sekedar menikmati keindahan yang dipaparkan itu.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...