Makan. Jumat, 2 September 2011 beberapa hari sejak berlalunya Lebaran. Tak ada lagi masakan yang tersisa, kue lebaran pun sisa remah-remahnya saja. Tidak ada makanan di rumah karena hampir seluruh penghuninya puasa Syawal. Kecuali saya, Achmad Annama (Anam) dan Istri, Merry Samsuri (Merry). Ketika terbangun jam 10 pagi, otomatis para cacing mulai memberontak dan demo besar-besaran. Keroncongan! Duh, makan apa dan dimana ya? Tanya-tanya, warung-warung penjual makanan rata-rata masih tutup, baik Tegal, Padang maupun Jawa. Solusi terakhir: Mandiri! (Masak dan Makan Sendiri).
Penjelajahan dimulai. Lemari dan kulkas dibuka tutup untuk mencari persediaan bahan mentah. Alhamdulillah terkumpul telor, kornet, sambelan (semua bahan dasar pembuat sambel) dan bumbu-bumbu. Ngecek ke rice cooker, Alhamdulillah masih banyak nasi. Oke, mari kita buat Nasgor (nasi goreng). Tapi, istriku melarang suaminya ini. Dia ingin membuatnya sendiri sebagai persembahan penuh cinta untuk suaminya. Maka, dimulailah ritual ala Master Chef ini. Minyak dipanaskan, bumbu-bumbu dimasukkan, disusul kornet, telor dan kemudian nasinya. Setelah diaduk rata, lalu ditiriskan. Dipresentasikan di piring bersama telor mata sapi dan kerupuk ikan. Harum sekali!
0 komentar:
Posting Komentar