Kuliner adalah hasil olahan masakan berupa
makanan. Wisata kuliner berarti kita melakukan kegiatan menyenangkan melibatkan
aneka jenis makanan. Biasanya mencicipi satu jenis makanan yang disajikan di
tempat-tempat berbeda atau berkunjung ke berbagai tempat untuk mencicipi
penganan khas setempat. Lalu bagaimana cara bersantapnya? Nah, agar kawan-kawan
semua bisa berwisata kuliner dengan tepat, berikut saya rangkumkan beberapa
tipsnya. Silakan disimak dan semoga bermanfaat.
1. Referensi
Panduan tertulis baik berupa buku,
website dan artikel majalah/ koran, visual berupa tontonan di televisi maupun
lisan berupa penuturan dari pakar, sesepuh maupun pemilik resto sangat penting
untuk kita miliki. Selain untuk mengetahui seluk beluk makanan tersebut, kita
juga dapat mengetahui lokasi, cara memasak/ penyajian, harga dan rasa.
2. Halal dan Bersih
Selalu utamakan kedua faktor ini. Agar
tidak berdampak pada kesehatan kita baik lahi maupun batin. Untuk kehalalan, selain
mengacu pada referensi juga bisa dilihat sertifikasi halal MUI di lokasi. Untuk
kebersihan, bisa dilihat langsung secara visual apakah ada sampah yang
berserakan, apakah makanan dibuat dengan cara higienis dan apakah tersedia fasilitas
kebersihan, seperti tisu, sabun, wastafel dan atau toilet. Sebagian resto/
rumah makan juga sudah mulai menampilkan dapur terbuka, sehingga penikmat
kuliner seperti kita bisa melihat bagaimana cara pengolahan dan penyajiannya.
3. Ramai
Menurut saya, kita bisa menilai tempat
makan dari ramai atau tidaknya pengunjung. Kemungkinannya hanya tiga, karena
rasanya yang enak, pelayanannya yang menyenangkan atau karena harganya yang
murah. Dan, ketiganya sama-sama menguntungkan untuk wisatawan kuliner. Karena pasti
ketiga hal tersebut menyebar cepat tidak hanya lewat iklan tapi kampanye mulut
ke mulut.
4. Variasi Menu
Semakin bervariasi menu yang disajikan,
semakin besar peluang kita berwisata kuliner karena akan menemukan aneka rasa
baru. Jangan ragu untuk menanyakan apa isi dari makanan yang terdapat dalam
daftar menu atau apa menu andalan di tempat tersebut. Untuk resto/ rumah makan
yang sudah ternama biasanya dalam menu akan disebutkan bahan-bahan dasarnya.
Selain itu mereka akan menandai makanan favorit dan makanan pedas. Memudahkan
kita untuk memilih.
5. Harga
Banyak resto/ rumah makan tidak
mencantumkan harga, entah apa alasannya. Jangan takut untuk bertanya sebelum
memesan. Saya sendiri enggan untuk makan di tempat itu kalau harganya tidak
transparan. Bila ternyata harganya tak masuk akal, pindah saja daripada merusak
mood. Di daerah Malioboro dikenal kalkulator rusak, si pedagang akan menagih
kita semaunya. Istilah lainnya adalah “menggetok”. Intinya, situasi ini dapat
dimanfaatkan memberi harga mahal ke pelanggan karena baru diketahui setelah
makanan dihidangkan dan dimakan.
0 komentar:
Posting Komentar