Main. Tulisan ini saya buat berawal dari timelines @anastashaa di Tweeter (silahkan klik http://bit.ly/n1UdMz). Kemudian dibahas lebih lanjut dalam situs salingsilang.com (silahkan klik http://bit.ly/npdn0J) Singkatnya dia mengalami pelecehan seksual dari supir taksi ternama di Jakarta. Karenanya, kita (terutama juga istri, ibu, anak dan sahabat perempuan kita) harus waspada dalam memilih taksi. Mengingat, bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, kita yang akan menyesal. Kalaupun kita bisa komplain ke perusahaan armada taksi yang ditumpangi atau mengadu ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), tapi pengalaman buruk dan dampak psikologis tak dapat dihapus begitu saja.
Berikut tips dan trik yang harus diperhatikan saat memilih taksi. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat.
1. Pesan Taksi lewat Telepon.
Karena dipesan melalui telepon maka laporan pesanan dapat dilacak bila terjadi sesuatu dan lain hal. Sebagian besar armada taksi sudah menggunakan database terkomputerisasi, pelanggan terdaftar cukup menyebutkan nama dan nomor telpon saja mereka sudah mengetahui. Sebagian kecil lainnya juga telah menggunakan Automatic Number Identification (ANI) yang melacak pengendara terdekat mereka dengan pesanan dan biasanya ini adalah fasilitas untuk supir-supir teladan mereka. Kelemahannya, pemesanan akan memakan waktu lama saat-saat jam sibuk atau di daerah-daerah terpencil.
2. Jeli bila Memilih Taksi di Jalan.
Maksudnya, perhatikan dengan teliti dan seksama tidak hanya warna bodi taksinya tapi juga logo pada lampu di atap dan nama armada di sisi pintu samping. Banyak sekali taksi dengan reputasi buruk berganti-ganti nama dan logo agar mirip dan serupa dengan taksi dengan citra baik. Bahkan warnanya pun disamakan. Saya pribadi bila harus menyetop taksi di jalan hanya memilih Taxiku (warna bodi krem dengan tulisan Taxiku biru), Ekspress (warna bodi putih dengan logo huruf E garis-garis warna biru) Blue Bird (warna bodi biru dengana logo burung/ telur warna putih), Transcab (warna bodi jingga dengan tulisan transcab hitam), Kosti Jaya (warna bodi kombinasi biru-putih dengan logo stir mobil dan biasanya iklan besar-besar kampus BSI) dan Putra (warna biru gelap dengan logo huruf P kuning dalam lingkaran). Tapi, ini semua kembali ke selera masing-masing. Hal penting lain, jangan memberikan tip untuk timer atau makelar taksi!
3. Cari Pangkalan Resmi.
Bila tidak berhasil menemukan taksi yang ideal menurut anda, cari pangkalannya terutama di hotel, mal, perkantoran maupun sekolah/ kampus. Yang termudah tentu saja di bandara dan khusus di bandara jangsn terima tawaran calo yang mengaku-mengaku dari perusahaan taksi. Carilah jalur-jalur resmi yang memanjang di tiap pintu keluar kedatangan. Jangan mencari taksi di pangkalan tidak resmi, seperti di warung kopi apalagi lokasi tidak jelas lainnya.
4. Cek Kelayakan Mobil.
Sekilas, periksa kelayakan operasi mobil dari armada yang anda pilih. Apakah semua dalam kondisi baik? Karena bila ada bagian bodi, spion atau kaca yang penyok, rusak, retak dan kotor maka bisa disimpulkan juga bagaimana supir ini mengendarai mobilnya. Meskipun tidak sepenuhnya benar, tapi paling tidak ini adalah filter awal. Periksa juga kebersihan jok dan coba endus apakah ada bau yang tidak sedap? (bau rokok, narkoba atau minuman keras misalnya).
5. Cek Kelengkapan Administrasi.
Tiap supir dibekali kartu identitas yang diletakkan di dashboard dan terkadang juga di belakang sandaran kursi. Kartu identitas yang berisi nama, nomor bodi dan pool ini ditanda tangani oleh pejabat internal perusahaan masing-masing dan dicap. Bagi sebagian perusahaan ada kode tertentu, seperti B untuk BravoCharlie (supir cadangan/ serep). Bila anda tidak menemukan kartu identitas, jangan naik taksi ini! Catat informasi dalam kartu identitas dan SMS ke orang-orang terdekatmu. Ini penting dilakukan untuk berjaga-jaga dan anda masih dalam keadaan sadar/ tenang. Kelengkapan administrasi lainnya adalah stiker nomor di jendela, kotak P3K, seragam supir dan tentu saja argo. Argo ini memegang peranan penting karena akan menentukan tarif yang akan anda bayar. Di sebagian kecil taksi, kelengkapan lainnya adalah printer tagihan mini dan radio komunikasi. Terakhir pastikan kunci pintu berfungsi baik dan silahkan kunci. Bila central lock, ingatkan supir untuk menguncinya. (supir utama) dan C untuk
6. Pastikan Supir Tahu Tujuan Kita dan Mau Menuju Kesana.
Setelah kita menemukan taksi yang kita inginkan, mobilnya mulus dan layak jalan, supirnya berseragam licin dan semua kelengkapan administrasinya tersedia, hal berikut yang harus dipastikan adalah tujuan. Sebutkan tujuan anda, pastikan supir tahu lokasinya dan mau mengantar kita kesana. Dari wawasan (tahu atau tidak tahu) kita dapat menyimpulkan pengalaman supir, apalagi sekarang mudah sekali persyaratan armada taksi menerima supir baru. Supir pengalaman bahkan bisa menawarkan jalur alternatif bila macet. Berikutnya kemauan, supir harus mau mengantar penumpang sedekat apapun lokasinya, sesulit apapun keadaan untuk menuju kesana. Hindari negosiasi harga borongan/ tidak menggunakan argometer.
7. Ketahui Tingkat Kelelahan Supir.
Jam operasi tiap armada taksi berbeda-beda. Ada yang keluar sejak malam hingga sore (kalong), ada yang keluar pagi hingga malam, atau sistem shift lainnya. Tugas kita memastikan dia tidak lelah atau mengantuk semata-mata demi keselamatan kita. Standar rehat adalah 5-10 menit tiap 2 jam. Supir yang peduli akan stamina tubuhnya sudah mengetahui hal itu, ditambah lagi selalu menyediakan sebotol besar air mineral. Tapi, bila menurut anda supir terlihat lelah atau mengantuk, ajak dia mengobrol. Atau bila sudah parah tingkat fatigue-nya, usahakan pilih armada lain, semata-mata demi keselamatan kita.
8. Sampaikan Keinginan Anda.
Jangan segan untuk menyampaikan keinginan anda selama perjalanan. Bila ingin tidur, sampaikan dan minta dibangunkan setelah tiba di tujuan. Bila butuh ketenangan, sampaikan kalau tidak ingin mengobrol dan minta supir untuk mengecilkan/ mematikan radio (sebagian supir ada yang dengan norak menyetel radionya keras-keras dan musiknya? Dangdut Koplo!). Intinya adalah jujur dan terbuka. Ketika nanti tiba di tujuan, bayar sesuai argometer, namun jangan segan memberikan lebih bila pelayanannya baik dan memuaskan. Sertai dengan ucapan terima kasih.
9. Patuhi Peraturan Lalu Lintas
Pastikan anda berdua mematuhi semua peraturan lalu lintas yang berlaku. Bila anda duduk di depan, gunakan sabuk pengaman. Minta supir melakukan hal yang sama. Pahami semua rambu lalu lintas, marka jalan dan isyarat polisi pengatur lalu lintas. Ingatkan supir untuk berhenti saat lampu merah, jangan ugal-ugalan dan berhati-hati terhadap pengguna jalan lainnya.
Demikian tips dan trik yang dapat saya sampaikan. Ingat untuk selalu berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan keselamatan sejak berangkat hingga kembali pulang. Selalu tersenyum dan Positive Thinking. Simpan selalu nomor-nomor darurat di ponselmu. Saya, Achmad Annama (Anam) berpesan: Hati-Hatilah di Jalan (Titi DJ)!
3 komentar:
cape deh ngecek samapai ke situ
thanks banget infonya mas. pengalaman temen saya adalah supir taxinya bau badan, wkwkwkwkwk sampe mau muntah temen saya
Pak Massol, kocak banget pengalamannya... Kalo gitu harus bawa spray pengharum dong ya?
Posting Komentar