Gemuruh gelombang yang
datang, sejuta lumba-lumba mengawasi cemas...”
Ya, kalimat di atas
adalah penggalan syair lagu Iwan Fals yang berjudul Celoteh Camar Tolol.
Bertutur tentang kecelakaan pelayaran nasional paling strategis di Indonesia yang terjadi 3 dasawarsa atau 30
tahun yang lalu. Sebuah kapal penumpang terbakar di laut sekitar kepulauan
Masalembo dan karam beserta para penumpangnya.
Ceritanya, 25 Januari
1981, dengan membawa 1184 orang penumpang dan kru serta puluhan kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas
II berlayar dari Jakarta menuju Sulawesi. Dalam kondisi badai di malam hari,
beberapa mesin mengalami kebocoran bahan bakar. Dikombinasikan dengan puntung
rokok yang masuk kipas ventilasi maka timbullah kebakaran hebat. Upaya awak kapal
memadamkan api tak berhasil. Api kian menjalar ke dek dan dan kompartemen
mesin, sedangkan asapnya meluas melalui ventilasi.
Keesokan harinya, Laut
Jawa masih didera hujan deras, tapi api api tak kunjung padam. Listrik mulai
mati dan generator darurat pun tak berfungsi. Situasi makin tak terkendali
karena penumpang panik dan ingin menyelamatkan dirinya masing-masing. 27
Januari, terjadi ledakan hebat, kapal patah dan air laut masuk ke seluruh
bagian kapal. Tak lama kapal pun miring 45 derajat dan sedikit demi sedikit
mulai tenggelam. Tampomas pun karam! Karena badai besar, proses penyelamatan
baru berhasil dilakukan pada 3 Februari. 431 orang tewas dalam kecelakaan ini,
dengan rincian 143 orang ditemukan
jasadnya dan 288 orang tenggelam bersama kapalnya. 753 penumpang lainnya
berhasil diselamatkan.
Usut punya usut,
ternyata Tampomas II adalah kapal bekas buatan Jepang yang sudah berusia 25
tahun dan dimodifikasi ulang. Namun disamarkan sebagai kapal baru sehingga bisa
dijual dengan harga tinggi. Berkat korupsi, ratusan rakyat tak bersalah harus
terkubur di tengah laut bersama Tampomas. Saya hanya mampu mengelus dada dan
geleng kepala sambil melanjutkan syair lagu Iwan Fals di atas:
“Tampomas, penumpang
terjun bebas... Tampomas, beli lewat jalur culas...
Tampomas, hati siapa
yang tak panas... Tampomas, kasus ini harus tuntas...
Tampomas, orang-orang
jadi amblas"
Tulisan ini dibuat untuk mengenang semua korban Tampomas II dan menghujat para koruptor!
0 komentar:
Posting Komentar