Ads 468x60px

Selasa, 14 Juni 2011

5 Atraksi dan Ritual Tradisional yang Mempesona


Sebenarnya banyak atraksi dan ritual tradisional Indonesia yang menarik untuk disaksikan. Namun tak banyak yang berhasil dikemas dengan baik, dipromosikan dan akhirnya mampu menjadi daya tarik dan destinasi wisata pilihan di Indonesia. Menurut saya ada 5 yang layak menjadi pilihan. Saya pribadi baru menyaksikan langsung salah satunya, yaitu Debus. Sementara yang lain baru sebatas menikmati di televisi dan internet.

Kasada
Upacara Kasada dilakukan masyarakat Tengger di Gunung Bromo, Jawa Timur untuk mengangkat tabib atau dukun di tiap desa. Syaratnya, mereka harus menghafal beberapa mantera. Malam ke 14 bulan Kasada mereka berbondong bondong ke Pura sambil membawa berbagai macam hasil pertanian dan ternak sebagai sesaji yang akan dilemparkan ke kawah Bromo. Tepat tengah malam diadakan pelantikan dukun dan pemberkatan umat di atas lautan pasir gunung Bromo.

Setelah selesai acara, ongkek-ongkek berisi sesaji dibawa dari kaki Gunung Bromo ke atas kawah dan dilemparkan ke dalamnya sebagai simbol pengorbanan nenek moyang dan kaul terima kasih. Di dalam sudah siap banyak pengemis yang akan mengambil dan memungutinya. Ritual ini selalu menjadi perhatian turis baik lokal maupun mancanegara.

Karapan Sapi
Melangkah ke Utara ada Madura yang terkenal dengan Karapan Sapi. Dalam acara ini, penonton tidak hanya disuguhi pertarungan adu cepat sapi dan adu ketangkasan joki tapi juga arak-arakan sapi mengelilingi pacuan yang diiringi Seronen, alat musik khas Madura. Panjang lintasannya antara 180-200 meter dan dapat ditempuh dalam 14-18 detik saja. Sapi-sapi itu dapat berlari cepat bukan hanya karena keahlian para joki di atas bambu yang berada di belakangnya tapi juga karena cambuk paku yang kerap dipukulkan ke bokong sapi.

Sangat sulit menentukan pemenangnya karena selisihnya kadang cukup tipis, hingga seper sekian detik. Karapan sapi  sebagai warisan tradisional turun temurun sangat unik dan tidak pernah dilewatkan oleh para wisatawan.

Makepung
Serupa tapi tak sama dengan Karapan Sapi, pulau di timur Jawa ini punya Makepung. Balap kerbau asal Jembrana, Bali ini selalu menjadi tontonan unik yang segar dan menghibur. Awalnya hanya permainan para petani. Namun keisengan ini berkembang luas dan menjadi atraksi budaya yang sangat menarik. Joki berdiri diatas gerobak yang ditarik kerbau dan memacunya pada sebuah lintasan.

Kini atraksi ini telah dikelola secara profesional dan menjadi agenda tahunan wisata di Bali. Pelaksanaannya dimeriahkan oleh Jegog, gamelan khas Bali yang terbuat dari bambu. Bila pertarungannya tingkat kabupaten atau propinsi akan lebih meriah lagi dengan hadiah yang cukup besar.

Debus
Debus berasal dari Banten, sebuah propinsi di ujung barat Jawa. Atraksi berbahaya ini berasal dari daerah Al-Madad dan semakin lama kesenian bela diri ini semakin berkembang pesat. Tumbuh ratusan tahun yang lalu seiring masuk dan tumbuhnya Islam disini. Pada masa penjajahan Belanda, Sultan Ageng Tirtayasa debus digunakan untuk membangkitkan semangat para pejuang karena pada saat itu kekuatan tidak berimbang baik peralatan maupun jumlah pasukan. Debus sendiri sebagai pertunjukan sangat mengedepankan kekebalan terhadap segala jenis benda tajam.

Tabuik
Berasal dari kata dalam bahasa Arab Tabut, yang artinya mengarak. Ini merupakan tradisi masyarakat pantai barat Sumatera Barat yang digelar tiap hari Asura yang jatuh pada 10 Muharam kalender Islam. Tabuik dibawa para pengikut Syiah di Timur Tengah ke Pariaman untuk mengenang kejadian Karbela dan sebagai simbol penghormatan terhadap cucu Nabi Muhammad SAW. Pagelaran yang unik dan meriah ini tak pernah alpa sebagai agenda wisata resmi tiap tahunnya.

2 minggu jelang Tabuik, warga Pariaman sudah sibuk melakukan berbagai persiapan, membuat penganan dan berpuasa. Dalam upacara ini juga terdapat Tabuik lain, yaitu perwujudan Buraq, binatang ajaib berbadan kuda berkepala manusia dan bersayap. Jumlahnya sepasang, terbuat dari bambu dan kayu, berwarna dominan merah dan diikat di atas tonggak setinggi 15 meter. 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice post.
bila anda berkunjung ke sumatera barat silahkan saksikan juga bagaimana uniknya balapan sapi ala sumatera barat yang dikenal dengan sebutan pacu jawi

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...